Mengungkap misteri siapa Dracula itu sebenarnya, tentu bukanlah hal mudah. Para pecinta kumpulan misteri pun tentunya sudah sering mendengar mengenai berbagai macam kisah tentang sosok Dracula. Seperti halnya yang banyak ditampilkan dalam film-film atau bahkan penggambaran dari berbagai macam novel juga artikel yang menyatakan bahwa Dracula adalah sosok mahluk jadi-jadian. Mahluk jadi-jadian ini adalah sejenis mahluk misterius antara manusia dengan hantu yang biasanya digambarkan dengan binatang kelelawar. Dracula dikenal masyarakat luas sebagai sosok yang kehausan dan senang untuk menghisap darah manusia, biasanya hal tersebut disangkut pautkan dengan kehidupan mereka yang dinyatakan awet muda/ berada dalam keabadian.
Akan tetapi ada beberapa hal yang masyarakat luas jarang mengetahuinya, yaitu mengenai sosok Dracula itu sendiri. Jika pada uraian di atas Dracula merupakan jenis mahluk misterius. Maka pada sosok yang sebenar-benarnya yang merupakan Dracula, ia adalah sosok orang yang menjadi bagian dari sejarah terjadinya Perang Salib. Siapakah sosok Dracula tersebut? Simaklah penjelasan yang dapat mengungkap misteri siapa Dracula itu sebenarnya berikut ini.
Sejarah Sosok Dracula yang Terlupakan
Dalam buku karya Hyphatia Cneajna, kisah sosok Dracula yang merupakan pembesar dari Wallachia dibicarakan dengan sangat gamblang. Dracula adalah sosok keturunan dari Vlad Dracul yang dilahirkan pada masa peperangan antara kerajaan Turki yang dipimpin oleh Ustmaniyah (Islam), dengan kerajaan Hungary (kristen). Peperangan tersebut terjadi dalam memperebutkan wilayah kekuasaan baik yang terdapat di Eropa maupun Asia. Peperangan ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, namun puncak peperangan tersebut justru berada ketika kota Konstantinopel yang merupakan benteng dari umat Kristiani justru berada di bawah kekuasaan dari umat Islan yaitu kerajaan khalifah Ustmaniyah.
Pada saat tersebut munculah Perang Salib, yang mana salah seorang dari panglima tentaranya merupakan sosok Dracula. Dalam peristiwa peperangan inilah Dracula mengambil peranan yang sangat besar dalam melakukan pembantaian terhadap umat Islam. Dalam buku Hyphatia tersebut, bahkan dinyatakan bahwa dracula sudah melakukan kekejaman dengan total korbannya yang mencapai angka 300.000, dan itu semua adalah umat islam.
Kekejaman Dracula Terhadap Umat Islam
Kekejaman yang dilakukan oleh Dracula dalam masa peperangan (perang salib) tersebut diantaranya dilakukan dengan berbagai macam cara, dimulai dari membakar umat islam secara hidup-hidup, mempaku kepala mereka, bahkan hingga penyiksaan yang paling kejam dimana umat islam tersebut dibunuhnya dengan cara disula.
Bagi Anda yang belum pernah mendengar tentang apa itu disula? Disula atau pun penyulaan adalah salah satu bentuk penyiksaan yang teramat sangat kejam. Hal ini dilakukan dengan cara menusukkan tongkat kayu yang berukuran sebesar tangan manusia dengan ujung yang runcing terhadap dubur seseorang. Kayu yang telah ditusukkan tersebut dimasukkan hingga menembus bagian perut, kerongkongan, hingga masuk pada bagian kepala dan tembus melalui mulut manusia.
Penyulaan yang dilakukan oleh Dracula terhadap umat islam, tidak hanya berlaku bagi manusia dewasa saja, melainkan setiap bayi yang baru saja dilahirkan pun diperlakukan sama dengan cara membunuhnya melalui penyulaan. Itulah beberapa bentuk kekejaman yang sudah dilakukan oleh sosok Dracula terhadap umat islam yang menjadi lawannya, dalam peperangan tersebut.
Kaitan Antara Mahluk Dracula Dengan Sosok Dracula
Melihat kekejaman yang sudah dilakukan oleh sosok Dracula seperti yang sudah disebutkan di bagian atas, tentunya membuat kita berpikir apa hubungannya antara sosok Dracula yang kejam tersebut dengan mahluk misterius Dracula yang digambarkan dalam perfilman? Ternyata kaitannya sangatlah dekat, yaitu seperti yang sudah diketahui sebelumnya mengenai mahluk misterius penghisap darah yang diciptakan oleh Barat, itu memang sengaja dibuat-buat. Hal ini mereka lakukan untuk menutupi kebusukan dari sosok Dracula itu sendiri, karena pada dasarnya Barat sangatlah menentang tentang pembunuhan manusia yang dilakukan dengan cara beramai-ramai. Akan tetapi salah satu dari bangsanya tersebutlah yang justru melakukan hal tersebut. Selain itu, sosok Dracula yang sudah melakukan kekejaman pada umat islam juga dianggap pahlawan oleh bangsa Barat. Oleh karena itulah, mereka menutupi siapa identitas sebenarnya mengenai sosok dracula tersebut dengan menggantinya menjadi sosok fiksi, agar aib yang mereka miliki dapat tersembunyi dengan aman.
Selain itu, masih terdapat pula keterkaitan dalam simbol-simbol yang digambarkan pada mahluk misterius Dracula dengan sosok Dracula yang sebenarnya. Simbol-simbol tersebut terletak pada salib atau bahkan bawang putih yang biasanya dikisahkan dalam film-film sebagai alat untuk menangkal Dracula. Dari filosofi tersebut, kita dapat mengetahui secara eksplisit, bahwa mahluk Dracula sangatlah takut dengan kedua benda tersebut. Namun dari simbol tersebut justru muncul pernyataan bahwa penggunaan salib digunakan sebagai bentuk untuk menghapus jejak dari para pahlawan mujahid umat islam dalam perang salib.
Selain itu, salib tersebut pun digunakan sebagai simbol untuk memutar balikkan fakta bahwa bangsa barat itu sendiri lah yang sudah mengalahkan sosok dracula. Padahal, seperti yang sudah diketahui secara umum oleh para sejarawan, bahwa sosok yang berperan dalam mengalahkan dan juga membunuh sosok Dracula adalah Sultan Mahmud II, beliau dikenal sebagai Al-fateh yang juga terdapat dalam sejarah Islam. Sosok inilah yang selain menaklukan konstantinopel, juga turut menaklukkan soso Dracula dengan memenggal kepalanya tepat di tepian Danau Snagov. Demikianlah beberapa hal yang dapat mengungkapkan mengenai siapa Dracula itu sebenarnya.
Post a Comment